Krisis Finansial Sepakbola Prancis, Ligue 1 Terancam Bangkrut

Ligue de Football Professionnel (LFP) selaku operator kompetisi sepakbola Prancis telah meminta paket penyelamatan jutaan euro menjumpai meringankan krisis keuangan akan disebabkan sebab pandemi virus corona.
Menurut LFP, gangguan beserta pembatasan yang diberlakukan ala sepakbola Prancis imbas COVID-19 telah menyebabkan penurunan pendapatan yang sangat adi.
Dalam pertemuan bahwa diadakan dempet Selasa (9/2), LFP memutuskan demi bertemu atas perwakilan pemerintah guna menjajaki opsi demi meningkatkan pembiayaan lagi demi menyusun "rencana dukungan darurat".
"Dewan Direksi LFP bertemu hari ini untuk melihat situasi keuangan sepakbola profesional untuk musim 2020/21 menyusul kesepakatan nan dibuat memakai Canal + Kamis langsung tentang hak audiovisual," kata pernyataan dari LFP.
"Dalam hal pendapatan keseluruhan, pendapatannya €759,1 juta, bukan €1,307,1 juta akan dianggarkan untuk klub untuk tahun keuangan 2020/21."
"Sampai saat ini, kerugian sudah mencapai lebih mengenai €1 miliar [tidak termasuk dampak bursa transfer] jika kami menambahkan konsekuensi mengenai pertandingan secara termengunci."
LFP ala gilirannya meminta pertemuan dengan Kementerian Ekonomi, Keuangan dan Pemulihan Prancis, dan Kementerian Pendidikan Nasional, Pemuda dan Olahraga, kendati pun bersikeras bahwa mereka tidak hendak meminta negara kepada menguncii kerugian atas hilangnya pendapatan mengenai hak siar televisi.
Seperti keberlimpahan liga di Eropa dan di seluruh dunia, Ligue 1 dan seluruh piramida sepakbola Prancis telah sangat terpengaruh sama pandemi virus corona semasih 12 bulan terakhir.
LFP mengambil keputusan akan tidak melanjutkan musim 2019/20 selepas menangguhkan aktivitas atas Maret terus, melahirkan sebagian adi klub Prancis tidak aktif sampai-sampai awal musim ini.
Mamenyimpang semakin parah sehabis kesepakatan televisi nan sejatinya menguntungkan bersama Mediapro kolaps atas Desember lantas, melahirkan Ligue 1 kini tidak mendapat mitra siaran domestik.
Kesepakatan jangka sebentar beserta Canal + telah ditandatangani hingga akhir 2020/21, tetapi liga diperkirakan kehilangan 49 persen daripada pendapatan televisi untuk musim ini.